Probolinggo.unhasa.ac.id – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Hafshawaty Zainul Hasan (Unhasa) Genggong Probolinggo telah menggelar Klinik Proposal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Berpotensi Hibah padaSabtu (21/12/2024).
Acara ini diselenggarakan di Ruang Rapat Lantai 2, Gedung A, Unhasa. Klinik Proposal ini bertujuan untuk Meningkatkan kualitas proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dihasilkan oleh sivitas akademika.
Selain itu, Membekali dosen dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang sesuai dengan standar dan persyaratan hibah. Memfasilitasi networking antara peserta dengan para ahli di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Hadir sebagai nara sumber dalam acara tersebut : Prof. Dr. Ahmad Taufiq, S.Pd, M.Si: Ketua Departemen Fisika Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang dan Prof. Dr. H. Muhammad Turhan Yani, M.A., Kepala LPPM Universitas Negeri Surabaya.
Klinik Proposal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Berpotensi Hibah ini di ikuti semua dosen Unhasa, Prodi S1 Keperawatan, D3 Keperawatan, Ners, S1 Kebidanan, Pendidikan Profesi Bidan, S1 Farmasi Klinik dan Komunitas, S1 Bisnis Digital, S1 Ilmu Keolahragaan.
“ Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh para dosen dalam menyusun proposal penelitian atau pengabdian kepada masyarakat adalah kesulitan dalam menemukan novelty atau kebaruan yang dapat menjadi kontribusi baru dalam bidang tersebut. Hal ini penting karena novelty menjadi salah satu faktor penentu dalam kelayakan dan persaingan hibah, baik di tingkat nasional maupun internasional.” Tegas Prof. Dr. Ahmad Taufiq, S.Pd, M.Si dalam sambutannya.
Dengan bekerja sama dengan PT lain, para dosen dapat memperluas wawasan mereka dan menemukan ide-ide baru yang mungkin tidak terdeteksi jika bekerja sendiri. Kerja sama ini memungkinkan pemanfaatan keahlian dan sumber daya yang berbeda untuk menemukan solusi yang lebih inovatif.
Sementara Prof. Dr. H. Muhammad Turhan Yani, M.A dalam mengatakan salah satu perbedaan utama antara guru dan dosen terletak pada kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PKM). Sebagai bagian dari tridharma perguruan tinggi, dosen memiliki kewajiban untuk melaksanakan penelitian dan PKM selain mengajar, sementara guru di tingkat sekolah menengah lebih fokus pada kegiatan pembelajaran.
Namun, agar kegiatan penelitian dan PKM ini tidak terasa sebagai beban atau tuntutan, penting untuk mengubah paradigma yang ada. Penelitian dan PKM juga dapat memperkaya pengetahuan dan keahlian dosen.
“ Dengan terus belajar dan mengeksplorasi hal baru dalam penelitian, dosen bisa tetap berkembang secara profesional, yang pada gilirannya membuat kegiatan akademik mereka lebih menyenangkan dan berarti.” Ucapnya.(bhj)
Tinggalkan Komentar