Probolinggo – Dalam rangkaian penilaian Anugerah Inovasi Daerah Kabupaten Probolinggo 2025 Tim Inovasi Daerah melakukan kunjungan lapangan ke Universitas Hafshawaty Zainul Hasan (UNHASA) pada Rabu, 30 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan salah satu tahapan seleksi untuk menentukan pemenang inovasi daerah yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
Kunjungan tersebut berlangsung di Laboratorium Farmakologi Program Studi Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UNHASA. Tim Inovasi Daerah meninjau langsung program inovasi unggulan dari UNHASA yang diusung dalam ajang ini, yakni Dari Krucil untuk Negeri sebuah inovasi pemanfaatan limbah kulit kopi dan limbah susu menjadi bioetanol sebagai solusi energi berkelanjutan.
Hadir dalam kesempatan tersebut jajaran pimpinan UNHASA, di antaranya Wakil Rektor I Iin Aeni Isnawati. S.Kep.Ns., M.Kes. Wakil Rektor II Maula Nasrifah,S.E.I., M.E., Dekan FIKES Widya Adiarto,S.Kep.Ns., M.Kep., serta Kaprodi Farmasi Apt. Fahmi Dimas Abdul Azis, S.Farm., M.Farm.Klin. Turut mendampingi pula para mahasiswa yang terlibat dalam program inovasi, yakni Shinta Nova Salsabila, Nadira, dan Farhatus Sholehah.
Dalam pemaparannya, Kaprodi Farmasi Apt. Fahmi Dimas Abdul Azis, S.Farm. menjelaskan bahwa inovasi ini merupakan bentuk kontribusi UNHASA dalam mendukung energi alternatif berbasis sumber daya lokal. “Program ini lahir dari kepedulian terhadap limbah pertanian dan peternakan di wilayah Krucil. Dengan teknologi sederhana, limbah yang sebelumnya tidak termanfaatkan kini bisa diolah menjadi bioetanol sebagai bahan bakar ramah lingkungan,” ujarnya.
Wakil Rektor I Iin Aeni Isnawati. S.Kep.Ns., M.Kes menambahkan, kolaborasi antara kampus dan masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan inovasi ini. “Kami berharap inovasi ini tidak hanya berhenti di laboratorium, namun bisa diterapkan secara luas di masyarakat, sehingga memberi manfaat ekonomi dan ekologis,” ungkapnya.
Kunjungan lapangan ini menjadi bagian penting dalam proses penilaian, di mana Tim Inovasi Daerah menilai aspek orisinalitas, keberlanjutan, dampak sosial, serta potensi implementasi inovasi di tingkat daerah. Harapannya, Anugerah Inovasi Daerah Kabupaten Probolinggo 2025 mampu mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.(bhj)
Tinggalkan Komentar