PROBOLINGGO.unhasa.ac.id. Dalam rangka pencapaiam Pembelajaran Lulusan yang lebih baik, Universitas Hafshawaty (Unhasa) Zainul Hasan Genggong menggelar Peninjauan Kurikulum Periode 2 (dua).
Acara ini di hadiri Prof. Apt. Junaidi Khotib, S.Si., M.Kes., Ph.D. dekan Fakultas Farmasi Unair, sekaligus Koordinator forum wilayah IV APTFI, serta Seluruh dosen farmasi, Stakeholder yang terdiri dari ketua IAI Kabupaten, Rumah Sakit, Puskesmas, Dinkes, Apoteker, perwakilan mahasiswa dan alumni Unhasa Genggong Probolinggo di gedung Unhasa pada Rabu (16/10 ).
Acara tersebut bertujuan sebagai langkah langkah strategis yang dapat diambil dalam rangka mencapai capaian pembelajaran lulusan yang lebih baik di Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Genggong (Unhasa) untuk memastikan kurikulum program studi disesuaikan dengan tuntutan stakeholder dan aturan pemerintah untuk menghasilkan lulusan yang relevan dan kompetitif.
Selain itu . Memberikan bekal bagi program studi untuk melaksanakan pengembangan dan redesign kurikulum agar lebih responsif terhadap perubahan kebutuhan di dunia kerja.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Unhasa dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi lulusan di era yang terus berubah.
Menurut Prof. Apt. Junaidi Khotib, mengatakan, program studi farmasi di Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Genggong (Unhasa) yang telah berjalan selama empat tahun ini sudah berada di jalur yang tepat.
Beliau menekankan bahwa kurikulum yang diterapkan sudah sesuai dengan pendekatan Outcome-Based Education (OBE) dan memiliki karakteristik yang unik, yaitu Santri. Karakteristik ini membedakan Unhasa dari universitas lain, menunjukkan komitmen untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya kompeten dalam bidang farmasi, tetapi juga memiliki nilai-nilai yang sesuai dengan identitas institusi.
“4 tahun farmasi Unhasa sudah berjalan, saya rasa ini sudah on the track, sudah sesuai OBE, kurikulum sudah tampak dan berkarakter yaitu Santri , tidak semua universitas memiliki karakteristik ini “ tegasnya.
Sementara Apt. Fahmi D Abd Azis, mengatakan , Peninjauan kurikulum yang sedang dilakukan merupakan periode kedua, setelah pelaksanaan pertama pada tahun 2020. Pada peninjauan sebelumnya, kurikulum lebih banyak berfokus pada kimia dan kurang menonjolkan ciri khas program studi.
Kini, dengan upaya perbaikan yang telah dilakukan, kurikulum telah mengalami peningkatan signifikan, menjadi lebih baik dan lebih menonjolkan karakteristik yang diinginkan.
Selain itu, pertumbuhan jumlah mahasiswa, sumber daya manusia (SDM), dan fasilitas di Unhasa juga menunjukkan perkembangan yang positif. Hal ini mencerminkan komitmen universitas dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan menyediakan lingkungan yang mendukung bagi para mahasiswa.
“Peninjauan ini sudah periode kedua, tahun 2020, sudah yg pertama kalinya dengan prof umi athiyah, selaku dosen farmasi unair juga. Yang semula kurikulum isinya sangat kimia dan kurang menonjolkan ciri khas, sekarang sudah lebih baik. Begitu juga pertumbuhan mahasiswa, SDM, dan fasilitas selama ini “ ujarnya. (bhj)
Tinggalkan Komentar