Pasuruan.unhasa.ac.id, Sejumlah Mahasiswa Universitas Hafshawati Zainul Hasan Genggong kembali menggelar Studi Ekskursi (SE) Botani Farmasi Batch IV yang berlangsung di Kebun Raya Purwodasi, Kabupaten Pasuruan, Kamis (19/12/2024).
Kegiatan yang diadakan setiap semester ini selalu dinantikan oleh mahasiswa dan merupakan kegiatan rutin dengan tujuan untuk mempelajari morfologi tanaman obat secara langsung.
Di Kebun Raya Purwodadi, mahasiswa tidak hanya mempelajari bentuk dan struktur tanaman, tetapi juga mengenal genus serta kandungan farmakologisnya. Kegiatan ini memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang manfaat tanaman obat, serta bagaimana cara mengidentifikasi dan memanfaatkan berbagai tanaman yang memiliki potensi untuk pengobatan. Selain itu, mahasiswa juga dapat melihat langsung berbagai spesies tanaman yang dapat digunakan dalam dunia farmasi.
Sebelum kegiatan studi ekskursi, mahasiswa telah dibekali materi melalui kuliah dan praktikum di kampus. Mereka mempelajari berbagai aspek terkait tanaman obat, termasuk pengamatan tanaman secara mikroskopis dan makroskopis di laboratorium. Materi yang diberikan sebelumnya bertujuan untuk memperdalam pemahaman mahasiswa tentang karakteristik tanaman obat, baik dari segi morfologi maupun struktur mikroskopisnya.
Setelah kegiatan studi ekskursi, mahasiswa diwajibkan untuk menyusun laporan dan lembar kerja pengamatan sesuai dengan format yang ditentukan oleh dosen pembimbing. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh selama ekskursi dan menyusun hasil pengamatan dengan baik dan sistematis.
Dalam kegiatan tersebut , mahasiswa di perkenalkan dengan sejumlah tanaman unik di antaranya tanaman ini berasal dari famili Euphorbiaceae. Bunga ekor kucing, yang memiliki ciri khas bunga merah panjang menyerupai ekor kucing, dipercaya memiliki berbagai manfaat dalam pengobatan tradisional. Beberapa manfaat yang sering dikaitkan dengan tanaman ini antara lain untuk mengobati disentri, diare, dan radang usus. Kandungan senyawa aktif dalam bunga ini diyakini dapat membantu meredakan peradangan pada saluran pencernaan dan memperbaiki fungsi pencernaan secara keseluruhan.
“Studi ekskursi ini memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan berkesan. Kami bisa mengamati berbagai jenis tanaman obat yang jarang ditemui di kehidupan sehari-hari,” Ungkap Dienera salah seorang mahasiswa Unhasa Genggong . (bhj)
Tinggalkan Komentar