Probolinggo-unhasa.ac.id-Program Studi S1 Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan UNHASA sukses menggelar Kuliah Pakar dengan tema “Integrasi Herbal dalam Asuhan Keperawatan Medikal Bedah: Bukti Ilmiah dan Aplikasi Klinis”. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa keperawatan, dosen, serta praktisi kesehatan yang tertarik pada pendekatan komplementer dalam asuhan keperawatan modern.
Acara yang digelar pada Hari Minggu, 22 Juni 2025 ini menghadirkan dua narasumber pakar di bidangnya. Narasumber pertama, Ibu Uswatun Khasanah, S.Kep.Ns., M.Kep, selaku Sub Koordinator Penunjang Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di UOBK RSUD dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo, membawakan materi berjudul “Evidence-Based Practice Keperawatan Medikal Bedah: Inovasi dan Teknologi Terkini dalam Percepatan Penyembuhan Ulkus Diabetikum”.
Sementara itu, narasumber kedua, Ibu Iis Noventi, S.Kep.,Ns.,M.Kep, Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) dengan kepakaran di bidang herbal dan keperawatan geriatri, menyampaikan paparan tentang “Evidence-Based Practice: Penggunaan Herbal pada Pasien dengan Penyakit Diabetes”. Tidak hanya menyampaikan materi teoritis, Ibu Iis Noventi juga memberikan sesi praktik langsung berupa racikan herbal teruji secara ilmiah yang dapat diterapkan oleh peserta dalam praktik klinis.
Kuliah pakar ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa serta tenaga kesehatan mengenai integrasi terapi herbal dalam keperawatan medikal bedah, khususnya dalam penanganan luka kronis seperti ulkus diabetikum. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya praktik keperawatan berbasis bukti (evidence-based practice) dalam meningkatkan kualitas layanan keperawatan.
Acara dilaksanakan secara offline di Aula Kampus UNHASA dan berlangsung dengan antusiasme tinggi dari para peserta.
Dalam pernyataannya, Ibu Uswatun Khasanah mengungkapkan, “Perawat sebagai garda terdepan pelayanan harus mampu mengikuti perkembangan teknologi dan bukti ilmiah untuk mempercepat proses penyembuhan pasien, khususnya pada kasus luka kronis seperti ulkus diabetikum.”
Sementara itu, Ibu Iis Noventi menyampaikan, “Herbal bukan sekadar alternatif, tetapi bisa menjadi bagian dari asuhan utama jika penggunaannya berbasis bukti ilmiah. Inilah pentingnya integrasi antara ilmu dan kearifan lokal dalam keperawatan modern.”
Dengan terlaksananya kuliah pakar ini, diharapkan peserta mampu mengimplementasikan pendekatan integratif berbasis bukti dalam praktik keperawatan sehari-hari, khususnya dalam menghadapi tantangan kompleks pada pasien dengan kondisi kronis.
Tinggalkan Komentar