Probolinggo — Upaya peningkatan mutu pendidikan dan pemenuhan kebutuhan tenaga pengajar profesional di lembaga pendidikan berbasis yayasan terus dilakukan melalui berbagai sinergi strategis. Salah satu langkah nyata diwujudkan dalam forum audiensi dan permohonan tenaga pengajar yang diselenggarakan oleh Senat Universitas Hafshawaty Zainul Hasan (UNHASA), Genggong pada Minggu (27/7/2025), bertempat di Ruang Senat Gedung B, Area Pendidikan “Haf-Sha”, Jl. Raya Genggong, Probolinggo.
Audiensi tersebut menghadirkan berbagai pihak terkait, di antaranya Dr. Abdul Aziz Wahab, M.Ag. (Ketua Senat UNHASA), Hartanto, M.Pd. (Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan), Syaiful Anang (Kepala Sekolah sekaligus Pengurus Yayasan Isyadul Mubtadi’in), serta perwakilan mahasiswa UNHASA, yakni Mohammad Daffa, Alfin Ajizaka Ismi, dan Supriyadi Makbulin.
Kegiatan ini menjadi forum komunikasi awal antara pihak yayasan dan kampus dalam rangka menjajaki kerja sama strategis yang difokuskan pada pemenuhan tenaga pendidik berkualitas. Dalam audiensi tersebut, pihak yayasan menyampaikan kebutuhan riil tenaga pengajar, baik dari segi jumlah, bidang keahlian, maupun jenjang pendidikan yang dibutuhkan oleh lembaga-lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Isyadul Mubtadi’in.
Ketua Senat UNHASA, Dr. Abdul Aziz Wahab, M.Ag., menegaskan pentingnya membangun hubungan kelembagaan yang saling mendukung, khususnya dalam bidang pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. “Audiensi ini menjadi langkah awal menyelaraskan visi dan misi antara yayasan dengan perguruan tinggi, demi mewujudkan sistem pembelajaran yang berkualitas dan relevan dengan tantangan zaman,” ujarnya.
Beberapa poin strategis dibahas dalam forum tersebut, antara lain inisiasi kerja sama jangka panjang yang mencakup penyediaan tenaga pengajar dari kalangan dosen maupun mahasiswa, pelatihan guru, program magang mahasiswa, hingga pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh civitas akademika UNHASA.
Syaiful Anang, selaku perwakilan yayasan, mengapresiasi antusiasme kampus dalam merespons kebutuhan tenaga pendidik yang diajukan. Ia berharap, kolaborasi ini tidak hanya menjawab persoalan kekurangan guru, namun juga menjadi sarana peningkatan kualitas SDM pendidik melalui program-program pelatihan yang berkelanjutan.
Audiensi ini disepakati sebagai langkah awal yang strategis dalam membangun sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan lembaga pendidikan berbasis yayasan. Kedua belah pihak sepakat bahwa permohonan tenaga pengajar dari kampus mencerminkan kebutuhan nyata di lapangan akan pendidik yang profesional dan berkompeten.
Di sisi lain, kampus memperoleh peluang untuk mengimplementasikan tridarma perguruan tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat dan perluasan praktik pengajaran di dunia nyata. Dengan terjalinnya komunikasi yang baik dalam forum ini, diharapkan terbangun fondasi kerja sama kelembagaan yang produktif dan berkelanjutan, mendukung peningkatan kualitas pendidikan, serta berkontribusi nyata dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.(bhj)
Tinggalkan Komentar